Lubang Hitam

Sebuah area yang menyebabkan distorsi ruang dan waktu yang terjadi di sekitarnya karena besarnya gaya gravitasi pada intinya.

Bintang Neutron

Bintang mati yang sangat amat padat dengan gaya tarik gravitasi yang sangat besar. Tercipta karena meleburnya sebuah bintang setelah fase Red Giant.

Kepler-62f

Planet Kepler-62f, planet yang disebut memiliki kemungkinan tertinggi untuk menjadi bumi ke-2.

Olympus Mons

Gunung terbesar yang berada di tata surya, terletak di planet Mars.

Galaksi Andromeda

Galaksi terdekat dengan galaksi kita (Bimasakti) dan diprediksi akan berbenturan dalam beberapa ratus ribu tahun kedepan.

Jumat, 30 November 2018

Neutron Star, Bahan Baku Palu Thor

Hasil gambar untuk bintang neutron
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipH2N4SpkBVHB8JPF3-qr7uVSoSH_oGbXh1wqfrZLgm2ylQb4_RgQ5Bh5MtdqGNTKM1NsogY1QFKW3YAwQ1CpEOiy4khDePPFSkrPMjsXmU0CFLioWSi39AihfEU-WFVnNklvhlsllQuY/
s1600/neutronstar_vancouver600.jpg
Bintang neutron adalah jenis bintang padat yang bisa dihasilkan dari keruntuhan gravitasi sebuah bintang berukuran besar setelah terjadi supernova. Bintang neutron diketahui sebagai bintang dengan ukuran terkecil namun dengan kepadatan terbesar dibandingkan semua jenis bintang yang telah dipelajari di alam semesta; dengan radius 12–13 km, bintang neutron dapat memiliki massa sampai dua kali lebih besar dari massa matahari.[1]

Ukuran bintang neutron bisa sebesar satu kota seperti jakarta namun berbobot lebih berat dari matahari. (Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Bintang_neutron)

Bintang Nutron, benda terpadat kedua dalam alam semesta selain Lubang Hitam. Bintang Neutron tercipta setelah meleburnya bintang ukuran kecil sampai sedang setelah fase Raksasa Merah. Bintang Neutron juga memiliki sebuah fakta yang cukup menarik. Pasalnya bintang ini dapat berotasi dengan total 300 kali putaran per detiknya.

Ukuran Bintang Neutron yang relatif kecil, berbanding terbalik dengan massanya. Hal ini juga diakibatkan dari kepadatan yang teramat sangat tinggi. Sampai sampai satu sendok makan bagian dari Bintang Neutron memiliki massa yang sama dengan seluruh populasi di Bumi.

Seperti yang sudah disampaikan di judul, pencipta komik marvel, Martin Goodman, mengambil inspirasi dari bintang ini sebagai salah satu senjata paling ikonik sepanjang masa. Mjolnir, milik Thor anak dari Odin. Mjolnir berbahan dasarkan Uru yang berasal dari Bintang Mati (Death Star). Massa dari Bintang Mati dan Bintang Neutron relatif sama, hanya saja pada Bintang Mati mereka sudah berhenti berotasi dan kehilangan semua energi mereka.

Begitulah akhir dari project pembuatan Blog ini. Untuk postingan kedepannya saya tidak bisa menjamin, tapi akan tetap saya usahakan.Terimakasih sudah bergabung, and... Stay Curious Guys~!!

(Semua konten di dalam blog ini dibuat dan ditulis oleh Bagus Dwi Setyadi)

Boötes Void, Area Kosong Penuh Tanda Tanya

Hasil gambar untuk bootes void
http://videokatha.com/wp-content/uploads/2016/08/bootest-void.jpg
Ini adalah daftar struktur kosmik terbesar yang pernah ditemukan hingga saat ini. Unit pengukuran yang digunakan adalah tahun cahaya (jarak yang ditempuh cahaya dalam satu Tahun Julian; sekitar 9,46 triliun kilometer).

Daftar ini termasuk Supergugus, filamen galaksi dan grup kuasar besar (large quasar groups, LQGs). Daftar ini mencirikan setiap struktur berdasarkan dimensi terpanjang.

Perhatikan bahwa daftar ini hanya mengacu kepada kopling materi dengan batasan yang ditentukan, dan bukan kopling materi secara umum (sebagai contoh radiasi latar belakang gelombang kosmik, yang memenuhi seluruh isi alam semesta). Semua struktur dalam daftar ini didefinisikan sebagaimana batas tertinggi mereka teridentifikasi.

Berikut beberapa spekulasi tentang daftar ini:


  • Zona Penghindaran (Zone of Avoidance), atau bagian langit dimana Bimasakti terletak, yang membuat tertutupnya ratusan benda langit sehingga membuat ukurannya tidak teridentifikasi dengan akurat.
  • Beberapa struktur terlalu jauh untuk dilihat meskipun dengan teleskop yang paling kuat. Beberapa faktor di cantumkan untuk menjelaskan struktur (seperti lensa gravitasi dan data pergeseran merah).
  • Beberapa struktur tidak memiliki batas yang terdefinisi, atau titik akhir. Semua struktur dianggap sebagai bagian dari jaringan kosmik, yang merupakan sebuah gagasan konklusif. Kebanyakan struktur tumpang tindih dengan galaksi terdekat, menciptakan sebuah permasalahan tentang bagaimana untuk dengan hati-hati mendefinisikan batas struktur
(source: https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_struktur_kosmis_terbesar)

Rabu, 28 November 2018

Semburan Sinar Gamma, Laser Berbahaya Dari Luar Angkasa

Hasil gambar untuk gamma ray
http://kmit.in/emagazine/wp-content/uploads/2017/07/GRB2.png
Sinar gama (seringkali dinotasikan dengan huruf Yunani gama, γ) adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron.

Sinar gama membentuk spektrum elektromagnetik energi-tertinggi. Mereka seringkali didefinisikan bermulai dari energi 10 keV/ 2,42 EHz/ 124 pm, meskipun radiasi elektromagnetik dari sekitar 10 keV sampai beberapa ratus keV juga dapat menunjuk kepada sinar X keras. Penting untuk diingat bahwa tidak ada perbedaan fisikal antara sinar gama dan sinar X dari energi yang sama—mereka adalah dua nama untuk radiasi elektromagnetik yang sama, sama seperti sinar matahari dan sinar bulan adalah dua nama untuk cahaya tampak. Namun, gama dibedakan dengan sinar X dari sumber mereka. Sinar gama adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Karena beberapa transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari beberapa transisi nuklir, ada tumpang-tindih antara apa yang kita sebut sinar gama energi rendah dan sinar-X energi tinggi.

Sinar gama merupakan sebuah bentuk radiasi mengionisasi; mereka lebih menembus dari radiasi alfa atau beta (keduanya bukan radiasi elektromagnetik), tetapi kurang mengionisasi.

Perlindungan untuk sinar γ membutuhkan banyak massa. Bahan yang digunakan untuk perisai harus diperhitungkan bahwa sinar gama diserap lebih banyak oleh bahan dengan nomor atom tinggi dan kepadatan tinggi. Juga, semakin tinggi energi sinar gama, makin tebal perisai yang dibutuhkan. Bahan untuk menahan sinar gama biasanya diilustrasikan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi intensitas dari sinar gama setengahnya. Misalnya, sinar gama yang membutuhkan 1 cm (0,4 inci) "lead" untuk mengurangi intensitasnya sebesar 50% juga akan mengurangi setengah intensitasnya dengan konkrit 6 cm (2,4 inci) atau debut paketan 9 cm (3,6 inci).

Sinar gama dari fallout nuklir kemungkinan akan menyebabkan jumlah kematian terbesar dalam penggunaan senjata nuklir dalam sebuah perang nuklir. Sebuah perlindungan fallout yang efektif akan mengurangi terkenanya manusia 1000 kali.

Sinar gama memang kurang mengionisasi dari sinar alfa atau beta. Namun, mengurangi bahaya terhadap manusia membutuhkan perlindungan yang lebih tebal. Mereka menghasilkan kerusakan yang mirip dengan yang disebabkan oleh sinar-X, seperti terbakar, kanker, dan mutasi genetika.

Dalam hal ionisasi, radiasi gama berinteraksi dengan bahan melalui tiga proses utama: efek fotoelektrik, penyebaran Compton, dan produksi pasangan. (Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Sinar_gama)

Kenali Olympus Mons, Gunung Berapi Terbesar di Tata Surya

Hasil gambar untuk olympus mons
https://wp-assets.futurism.com/2013/02/16385_424965380923210_1787095708_n.jpg

Olympus Mons (Latin, "Mount Olympus") adalah gunung berapi terbesar yang pernah diketahui di tata surya. Gunung ini terletak di planet Mars. Sebelum satelit luar angkasa mengidentifikasikannya sebagai gunung, Olympus Mons disebut sebagai fitur albedo, Nix Olympica ("Salju Olympus") oleh astronom; sejak akhir abad ke-19, diduga bahwa objek ini bergunung.[1] (Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Olympus_Mons)

Bintik Merah Raksasa, Badai di Jupiter Yang Seukuran Planet Bumi

https://www.outerplaces.com/media/k2/items/cache/3ca399f7224d3b0165a67835ddc507bc_L.jpg
Bintik Merah Raksasa (Inggris: Great Red Spot) adalah badai antisiklon permanen pada planet Yupiter yang berada di 22° selatan khatulistiwa yang telah ada selama sedikitnya 176 tahun dan kemungkinan telah ada selama 340 tahun atau lebih. Badai tersebut sangat besar sehingga dapat dilihat melalui teleskop di Bumi. Kemungkinan badai ini diamati pertama kali oleh Giovanni Domenico Cassini, yang menggambarkannya sekitar tahun 1665.

Citra dramatis Bintik Merah Raksasa Yupiter pertama kali diambil oleh wahana antariksa Voyager 1 pada 25 Februari 1979[1], ketika wahana tersebut berada sekitar 9,2 juta km dari Yupiter. Awan berukuran 160 km dapat dilihat di gambar tersebut. Pola berbentuk gelombang berwarna di sebelah kiri (barat) dari Bintik Merah adalah wilayah dengan gerakan gelombang yang rumit. Untuk memberikan kesan skala Yupiter, badai putih berbentuk oval di bawah Bintik Merah adalah kurang lebih memiliki garis tengah yang sama dengan Bumi. (Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Bintik_Merah_Raksasa)


Selasa, 27 November 2018

Apa Yang Terjadi Jika Sebuah Lubang Hitam Mini Berada di Bumi?

Hasil gambar untuk black hole on earth
https://www.kickassfacts.com/wp-content/uploads/2015/07/Black-Hole.jpg
Bayangkan sebuah Lubang Hitam dengan kepadatan dan gaya gravitasi yang sangat tinggi. Sekarang bayangkan Lubang Hitam tersebut seukuran dengan sebuah koin dan berada di Bumi kita, saat ini juga. Satu satunya hal yang terpikir mungkin hanyalah kehancuran dan kematian bagi seluruh makhluk di Bumi kita yang kecil ini.

Lubang Hitam merupakan bentuk terakhir dari sebuah massa yang bersatu dan dipadatkan. Saking padatnya sampai cahaya tidak dapat lepas dari jeratan gravitasi yang berada di pusatnya. Jika dengan gaya gravitasi sebesar itu tiba tiba muncul di permukaan bumi, maka hal pertama yang akan terjadi adalah "Tersedotnya" semua materi yang ada keadlam Lubang Hitam mini tersebut. Kemudian perlahan namun pasti, mulai turun dan saling mendekat dengan inti Bumi. Sebagai benda dengan massa tertinggi disekitarnya, maka meraka akan saling tarik menarik.

Hanya dalam hitungan detik, semua area yang dilaui Lubang Hitam menuju ke inti bumi akan terhisap habis kedalamnya. Menciptakan sebuah lubang yang cukup besar. Dan ketika sudah sampai pada tujuan, Lubang Hitam akan kembali menghisap inti Bumi dan kali ini berada di inti bumi itu sendiri.

Dalam tahap ini, tidak akan ada kehancuran yang lebih lanjut. Lubang Hitam itu kini sudah menjadi inti Bumi yang baru dengan mantel dan lapisan lapisan lain yang melapisinya. Diiringi dengan bulan masih akan terus mengitari Matahari karena massa bintang tersebut masih jauh di atas Lubang Hitam kita itu.

Begitulah dongeng sains tentang kehancuran kecil akibat sebuah benda seukuran dengan koin. Nantikan postingan selanjutnya and... Keep Curious guys!

Apa Itu Lubang Putih (White Hole)?

https://i.ytimg.com/vi/sizfrKqIrck/maxresdefault.jpg
Dalam relativitas umum, lubang putih adalah bidang ruang waktu hipotetis yang tidak bisa dimasuki dari luar, meskipun materi dan cahaya bisa lepas darinya. Dalam pengertian ini, lubang putih adalah kebalikan dari lubang hitam, yang hanya dapat dimasuki dari luar, sementara materi dan cahaya tidak dapat lepas darinya. Lubang putih muncul dalam teori lubang hitam kekal. Selain lubang hitam dari masa depan, solusi persamaan medan Einstein memiliki bidang lubang putih dari masa lalu.[1]Namun, bidang ini tidak ada untuk lubang hitam yang terbentuk melalui keruntuhan gravitasi, juga tidak ada proses fisik yang diketahui tentang bagaimana lubang putih bisa terbentuk. Meskipun informasi dan bukti mengenai lubang putih tetap tidak meyakinkan, GRB 060614 2006 telah diusulkan sebagai kejadian terdokumentasi pertama dari lubang putih. (https://id.wikipedia.org/wiki/Lubang_putih)

Bersamaan dengan pertanyaan yang menumpuk tentang Lubang Hitam, muncullah Lubang Putih. Seperti yang sudah dijelaskan, daerah ini tidak bisa dimasuki dari luar apapun yang terjadi. Hal ini mungkin disebabkan oleh medan gravitasi yang bersifat "Negatif" dari pusat lubangnya. Ada banyak hopotesa dalam hal ini, contohnya adalah Lubang Putih dan Lubang Hitam saling berhubungan. Lubang Hitam yang menyerap semua materi, dan Lubang Putih yang mengeluarkan materi yang diserap.

Sama halnya dengan Lubang Hitam, Lubang Putih juga memiliki sebuah inti yang disebut sebagai Singularity. Namun ini sedikit menyebabkan kontroversi untuk para saintis sendiri, karena Singularity dalam Lubang Black hole tercipta dari masa yang bintang raksasa usai meledaknya supernova. Apa ini artinya Singularity di dalam White Hole tercipta di dunia paralel yang memungkinkan masa nya untuk berada di bawah garis "0" dan menyentuh angka negatif. Membuat angka tersebut semakin membesar dan menjadi berkebalikan dengan kejadian Lubang Hitam. Tiada yang tahu.

Untuk kelengkapan informasi, saya serahkan kembali kepada para pembaca sekalian.  Stay curious guys!

Senin, 26 November 2018

Kenali VY Canis Majoris, Bintang Terbesar Sejagat Raya

Related image
https://s.057.ua/section/afisha_event/upload/pers/16/img/afisha/000/000/033/cisafisha_147785424173_594fac7940041.jpg
VY Canis Majoris (VY CMa) adalah bintang maha maharaksasa merah yang terletak di rasi Canis Major. Dengan jari-jari 1800 sampai 2100 kali radius Matahari, (8.4-9.8 SA (satuan astronomi), 1.5315×109km, atau 0.85×109mil), VY CMa merupakan salah satu bintang terbesar dan juga merupakan salah satu bintang paling bercahaya yang pernah diketahui selama ini. Bintang ini terletak sekitar 1.5 kiloparsec (4900 tahun cahaya, 4.6×1016km, atau 2.9×1016mil) dari bumi. Tidak seperti kebanyakan bintang maha maharaksasa lainnya, yang biasanya bersistem bintang ganda, VY CMa adalah bintang tunggal. VY CMa dikategorikan sebagai bintang bervariabel semi-regular. VY CMa memiliki kepadatan rata-rata 0.000005 sampai 0.000010 kg/m3
(https://id.wikipedia.org/wiki/VY_Canis_Majoris)

Bintang merupakan sebuah sumber energi yang sangat besar bagi semua unsur kehidupan yang ada. Mengingat perbandingan ukuran bintang di tata surya kita dengan bumi ini sendiri sudah sangat jauh. Bagaikan bola pantai dengan kepala peniti. Namun, jauh dari hal itu ada sebuah bintang yang menyandang sebagai bintang terbesar yang masih ada saat ini. Bintang itu bernama VY Canis Majoris.

Image result for vy canis majoris
https://www.universetoday.com/wp-content/uploads/2008/04/vycanis.png

Di mata bintang yang satu ini, Matahari hanyalah sebuah titik kecil yang keberadaannya bahkan mungkin terlalu samar untuk dilihat. Dari perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa bumi juga tidak akan pernah terlihat jika disandingkan dengan VY CMa.

Sebagai bintang raksasa, tentu akan menjadi sesuatu yang mengerikan jika dia sudah mencapai fase Red Supergiant yang sangat amat besar. Dalam fase itu, sudah dapat dipastikan kalau VY CMa akan meledak menjadi supernova masif yang akan menyapu bersih semua materi yang ada disekitarnya. Ledakan tersebut akan merubahnya menjadi Lubang Hitam supermasif yang akan menelan segala yang berada di hadapannya.

Lambat laun akan menarik bintang bintang yang lebih kecil untuk mengelilinginya. Merubahnya menjadi salah satu Galaksi yang paling disegani di masa mendatang.

Bagaiman pendapat kalian tentang bintang yang satu ini? Selain besar, bintang ini juga memancarkan cahaya yang begitu terangnya. Jadi dengan posisi yang tepat, kalian bisa mengamati VY CMa dengan jelas di malam hari. Stay Curious guys!

Minggu, 25 November 2018

Penciptaan Bulan, Lahir Dari Kehancuran

https://asset.kompas.com/crop/99x1:681x390/750x500/data/photo/2015/12/23/2229176bulanpurnama780x390.jpg
Pernahkah kalian melihat yang bersinar begitu cerahnya di gelapnya langit malam dunia tercinta kita ini? Ketika mengamatinya, kita sesekali akan berpikir bagaimana sesuatu yang seunik dan seindah itu melayang layang di sekitar kita. Apakah ada suatu sihir yang menahannya agar tetap melayang, agar tetap bersinar begitu cerahnya. Inilah proses terciptanya bulan menurut para saintis.

Siapa yang tahu ternyata bulan tercipta dari bagian Bumi itu sendiri. Pada suatu waktu di masa pembentukannya, Bumi pernah dihantam oleh sebuah asteroid sebesar planet mars. Asteroid itu diberinama Theia. Guncangan yang terlalu kuat itu tentu saja menghancurkan dan meremukkan bagian bagian Bumi ini. Namun, hasil dari tumbukan tersebut, bagian "Kulit Terluar" Bumi hancur dan terkelupas. Kemudian mulai bersatu perlahan lahan oleh gravitasi.

Batuan batuan yang awalnya merupakan kerak bumi itu mulai membentuk seperti bola. Terus berputar dan terus mengelilingi bumi sebagai pusat revolusinya. Hingga akhirnya menjadi satelit Bumi yang sering kita sebut sebagai Bulan. Hal ini juga dapat menjelaskan kenapa saat Neil Amstrong, orang yang pertama menginjakkan kaki di bulan menjelaskan bahwa batuan di bulan tidak banyak berbeda dengan di Bumi.

Sebagai satelit, Bulan benar benar mengambil peranan penting dalam kehidupan di Bumi. Mulai dari sebagai pusat pencahayaan untuk hewan hewan nokturnal, sampai kejadian pasang surut air laut dan pengaturan suhu di permukaan bumi. Untuk cahaya yang dipancarkannya, Bulan mendapat dan menyerapnya dari cahaya matari.

Beberapa kejadian yang berkaitan dengan sang lunar antara lain Gerhana Bulan (Eclipse), Bulan Biru (Blue Moon), Bulan Merah (Red Moon), dan tentu saja Bulan Purnama.

Dari kejadian ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa sesuatu yang indah dan begitu banyak kegunaannya dapat tercipta dari kehancuran yang maha dasyat. Stay Curious guys!

Sabtu, 24 November 2018

Bagaimana Terciptanya Air di Bumi?

Hasil gambar untuk water on earth
https://i0.wp.com/tecake.in/wp-content/uploads/2014/11/water-on-earth-tecake.jpg?resize=900%2C556&ssl=1
Air, suatu materi yang begitu penting tapi sering di sia siakan. Air pada awalnya tidak ada di Bumi, menurut proses pembentukannya. Bumi hanyalah sebuah batu di Tata Surya yang hanya melayang layang dan di hantam oleh ratusan meteor dan asteroid. Suhunya juga sangat amat tinggi ketika proses pembentukan, membuat semakin mustahil bagi materi yang akan menguap di suhu 100 derajat celsius ini.

Namun, dari salah satu meteor yang menghantam Bumi, ada satu yang unik. Meteor tersebut mengandung kristal es yang membawa materi pembentuk air, Hidrogen. Ketika meteor tersebut menghantam bumi, tentu terjadi ledakan yang begitu besar. Namun, sesaat setelah itu kristal es mulai masuk ke dalam Bumi tanpa atmosfir ini.

Barulah ketika hujan meteor dan asteroid reda, kristal kristal tersebut menguap dan menciptakan atmosfir untuk melapisi bumi. Di atmosfir tersebut, terbentuklah awan awan hasil uapan kristal yang selanjutnya turun sebagai hujan. Terus mengulang siklus tersebut, sampai akhirnya air menjadi daerah yang menutupi Bumi. Membuat planet batu penuh api kita menjadi di dominasi warna biru yang menakjubkan.

Begitulah sekiranya pembentukan air di Bumi, apakah masih ada hal yang mengganjal di hati pembaca? Untuk hal itu saya kembalikan pada anda sekalian, stay curious guys!

Jumat, 23 November 2018

Apa Itu Lubang Hitam (Black Hole)?

Hasil gambar untuk black hole
https://wi-images.condecdn.net/image/6DoWNVJlrWM/crop/2040/f/black-hole.jpg
Lubang hitam (Inggris: Black hole) adalah bagian dari ruang waktu yang merupakan gravitasi paling kuat, bahkan cahaya tidak bisa kabur. Teori Relativitas Umum memprediksi bahwa butuh massa besar untuk menciptakan sebuah Lubang Hitam yang berada di Ruang Waktu. Di sekitar Lubang Hitam ada permukaan yang di sebut Horizon peristiwa. Objek ini disebut "hitam" karena menyerap apapun yang berada disekitarnya dan tidak dapat kembali lagi, bahkan cahaya. Secara teoretis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati. Teori Medan Quantum dalam Ruang-waktu melengkung memprediksi bahwa Event Horizon memancarkan radiasi disekitarnya dengan suhu yang terbatas. Suhu ini berbanding terbalik dengan massa Lubang hitam, sehingga sulit untuk diamati Lubang hitam bermassa bintang atau lebih. (Source : https://id.wikipedia.org/wiki/Lubang_hitam)

Lubang Hitam merupakan sebuah benda kosmik luar angkasa yang memiliki warna begitu gelap. Itu semua terjadi karena tidak ada apapun yang bisa terlepas dari jeratan gravitasinya, bahkan cahaya. Lubang hitam terjadi karena meledaknya raksasa merah, berasal dari bintang supermasif. Ketika bintang ini meledak akan terjadi 2 kemungkinan, pertama adalah menjadi Lubang Hitam dan kedua adalah Bintang Neutron.

Lubang Hitam juga bisa tercipta ketika 2 buah Bintang Neutron saling berbenturan satu sama lain. Ini juga terjadi karena besarnya massa suatu benda yang menyebabkan gravitasi yang terlalu besar juga. Inti pada Lubang Hitam disebut dengan nama "Singularity". Inti yang begitu padat dan tidak diketahui seperti apa bentuknya.

Ketika suatu objek berada terlalu dekat dengan Lubang Hitam, mereka akan "Terhisap" masuk kedalamnya. Tidak cuman terbatas planet atau bintang, bahkan Lubang Hitam yang lain juga akan terhisap. Saat menghisap suatu objek di angkasa, ukuran Lubang Hitam juga lambat laun semakin membesar. Diikuti kekuatan gravitasinya juga.

Sebenarnya masih banyak sekali misteri yang harus diungkap dari daerah gelap di angkasa ini, namun itu akan saya berikan kepada pembaca untuk mencari lebih dalam. See you next post and stay curious!

Kamis, 01 November 2018

Fase Fase Pada Bintang


Evolusi
Struktur, evolusi, dan nasib akhir sebuah bintang sangat dipengaruhi oleh massanya. Selain itu, komposisi kimia juga ikut mengambil peran dalam skala yang lebih kecil.

Terbentuknya bintang
Bintang terbentuk di dalam awan molekul; yaitu sebuah daerah medium antarbintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi (meskipun masih kurang rapat jika dibandingkan dengan sebuah vacuum chamber yang ada di Bumi). Awan ini kebanyakan terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23–28% helium dan beberapa persen elemen berat. Komposisi elemen dalam awan ini tidak banyak berubah sejak peristiwa nukleosintesis Big Bang pada saat awal alam semesta.

Gravitasi mengambil peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali Matahari. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi. Sekali sebuah wilayah mencapai kerapatan materi yang cukup memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, awan tersebut mulai runtuh di bawah gaya gravitasinya sendiri.

Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri-sendiri, melainkan dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang besar, kemudian terpecah menjadi konglomerasi individual. Hal ini didukung oleh pengamatan dimana banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus atau asosiasi bintang.

Begitu awan runtuh, akan terjadi konglomerasi individual dari debu dan gas yang padat yang disebut sebagai globula Bok. Globula Bok ini dapat memiliki massa hingga 50 kali Matahari. Runtuhnya globula membuat bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur meningkat. Ketika awan protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sebuah protobintang akan terbentuk di intinya. Bintang pra deret utama ini seringkali dikelilingi oleh piringan protoplanet. Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan waktu hingga puluhan juta tahun. Ketika peningkatan temperatur di inti protobintang mencapai kisaran 10 juta kelvin, hidrogen di inti 'terbakar' menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir. Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai cukup energi untuk mempertahankan tekanan di pusat sehingga proses pengerutan berhenti. Protobintang kini memulai kehidupan baru sebagai bintang deret utama.

Deret Utama
Bintang menghabiskan sekitar 90% umurnya untuk membakar hidrogen dalam reaksi fusi yang menghasilkan helium dengan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi di intinya. Pada fase ini bintang dikatakan berada dalam deret utama dan disebut sebagai bintang katai.

Akhir sebuah bintang
Ketika kandungan hidrogen di teras bintang habis, teras bintang mengecil dan membebaskan banyak panas dan memanaskan lapisan luar bintang. Lapisan luar bintang yang masih banyak hidrogen mengembang dan bertukar warna merah dan disebut bintang raksaksa merah yang dapat mencapai 100 kali ukuran Matahari sebelum membentuk bintang kerdil putih. Sekiranya bintang tersebut berukuran lebih besar dari matahari, bintang tersebut akan membentuk superraksaksa merah. Superraksaksa merah ini kemudiannya membentuk Nova atau Supernova dan kemudiannya membentuk bintang neutron atau Lubang hitam.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Bintang)

Diketahui, tahap awal dari seluruh bintang, termasuk Matahari kita, dimulai saat daerah padat di awan gas dan debu antarbintang atau disebut sebagai nebula yang mulai menyusut dan menghangat. Pembentukan bintang biasanya terjadi karena adanya keruntuhan gravitasi pada nebula tersebut. Keruntuhan gravitasi tersebut bisa disebabkan oleh berbagai macam peristiwa seperti tabrakan galaksi atau ledakan supernova. Setiap nebula di alam semesta dapat melahirkan beberapa lusin sampai ribuan bintang sekaligus jika mengalami keruntuhan gravitasi. Untuk membentuk bintang seperti Matahari kita, yang berdiameter sekitar 1.391.000 kilometer, dibutuhkan sekumpulan awan gas dan debu yang seratus kali lebih besar dari ukuran tata surya kita. Ini baru permulaan. Setelah sejumlah besar gas dan debu berkerumun, mereka membentuk apa yang kita sebut sebagai protobintang. Bagi Matahari kita, maupun bintang-bintang dengan massa yang sama dengan Matahari kita, fase protobintang akan berakhir setelah sekitar 100.000 tahun dari sejak pertama terbentuk. Setelah itu, protobintang akan berhenti tumbuh dan cakram material di sekitarnya akan hancur oleh radiasi. Fase selanjutnya adalah, jika protobintang tidak berhasil memperoleh cukup massa, maka ia akan menjadi bintang gagal; sebuah katai cokelat akan terbentuk. Benda-benda kecil yang malang ini adalah objek subbintang yang tidak mampu mempertahankan reaksi fusi hidrogen di inti mereka, karena massa mereka tidak mencukupi. Sebuah katai cokelat terlalu besar untuk disebut planet, tapi sayangnya terlalu kecil untuk disebut bintang. Sampai tahun 1995, mereka hanya sebuah konsep teoritis. Namun sekarang para astronom telah banyak menemukan katai cokelat.



Lain halnya bila sang protobintnag tadi mendapatkan massa yang cukup besar, maka ia akan mampu menyatukan atom hidrogen menjadi helium, dan selanjutnya akan memasuki fase di mana Matahari kita saat ini berada, fase deret utama (main sequence). Bintang-bintang yang masuk ke fase deret utama akan menikmati sebagian besar hidupnya dalam fase tersebut. Pada titik ini, fusi nuklir para inti bintang akan mengubah hidrogen menjadi helium. Bintang-bintang deret utama cenderung stabil karena tekanan cahaya energinya dapat menyeimbangkan dirinya dari keruntuhan gravitasi. Diketahui, sekitar sembilan dari sepuluh bintang di alam semesta adalah bintang yang berada dalam fase deret utama. Bintang-bintang yang ada di fase ini bisa memiliki massa mulai dari sepersepuluh dari massa Matahari kita hingga 200 kali lebih besar dari Matahari kita, dan berapa lama bintang akan bertahan dalam fase deret utama akan bergantung pada ukurannya. Sebuah bintang dengan massa yang lebih tinggi biasanya memiliki lebih banyak material untuk kehidupannya, sehingga akan memiliki periode kehidupan yang lebih singkat atau lebih cepat karena suhu inti yang lebih tinggi yang disebabkan oleh gaya gravitasi yang lebih besar. Bintang seukuran Matahari kita akan menghabiskan sekitar 10 miliar tahun dalam fase deret utama, tapi bintang yang 10 kali lebih besar dari ukuran Matahari kita hanya mampu bertahan sekitar 20 juta tahun. Setelah fase deret utama berakhir, maka sebuah bintang akan masuk ke fase di mana ia menjadi bintang raksasa merah. Raksasa merah adalah bintang yang sekarat dan merupakan salah satu tahap terakhir dari evolusi bintang tersebut. Dalam waktu beberapa miliar tahun lagi, Matahari kita akan mengembang menjadi raksasa merah, diameternya akan membesar sehingga bakal melahap planet-planet mulai dari Merkurius hingga Mars (jangan khawatir, kita kemungkinan sudah mati sebelum hal itu terjadi). Setelah bintang berhenti mengubah hidrogen menjadi helium melalui fusi nuklir, gravitasi akan mengambil alih. Semuanya akan runtuh pada fase ini. Bintang raksasa merah bakal mencapai diameter yang luar biasa besar: 100 juta sampai 1 miliar kilometer.



Energi dari bintang yang sekarat ini akan tersebar ke area yang lebih luas. Bintang akan memiliki suhu yang lebih rendah dari sebelumnya. Perubahan suhu tersebut menyebabkan bintang akan bersinar lebih ke arah spektrum merah; Inilah yang memberi nama raksasa merah. Bagaimana sebuah bintang mati nantinya akan tergantung pada ukurannya. Pertama, mari kita bahas kematian bintang yang lebih kecil, yakni bintang yang memiliki massa yang lebih kecil atau setara sekitar delapan kali massa Matahari kita. Pada proses akhir evolusinya, bintang kecil tersebut (termasuk Matahari kita) tidak akan meledak, melainkan berevolusi menjadi katai putih. Katai putih merupakan sisa-sisa dari bintang tua yang mati, ia memiliki struktur yang sangat padat. Satu sendok teh materi katai putih bobotnya setara dengan seekor gajah, atau sekitar 5,5 ton. Diameter katai putih sangatlah kecil, yakni hanya 0,01 kali Matahari kita, tapi massanya hampir setara Matahari kita. Setelah puluhan atau bahkan ratusan miliar tahun, katai putih akan mendingin sampai menjadi katai hitam, yang tidak bisa terlihat lagi karena ia memancarkan radiasi pada suhu yang sama dengan latar belakang gelombang mikro kosmis. Selanjutnya, mari kita bahas bintang yang lebih besar, yakni bintang dengan setidaknya lebih besar dari delapan kali massa Matahari. Bintang-bintang besar ini akan mengalami kematian yang jauh lebih hebat, dan tampaknya jauh lebih indah. Bintang-bintang besar, di tahap akhir evolusinya, akan meledak dalam supernova saat kehabisan bahan bakarnya. Ketika supernova meledak, mereka melemparkan isi perut mereka ke ruang angkasa dengan kecepatan 9.000 sampai 25.000 mil per detik. Ledakan ini menghasilkan banyak material di alam semesta termasuk beberapa elemen berat seperti besi, yang membantu membentuk diri kita hingga planet seperti Bumi kita. Jadi bila ada seseorang yang memiliki sifat keras bagaikan besi, itu adalah sifat alamiah mereka karena kita terbentuk dari elemen berat akibat ledakan supernova miliaran tahun yang lalu. Setelah ledakan supernova, sisa inti bintang yang tertinggal bisa membentuk lubang hitam atau bintang neutron, yang keduanya sangat merusak tapi juga sangat indah. Bintang neutron sulit ditemukan dan sangat misterius. Bintang neutron diperkirakan hanya memiliki diameter seukuran kota Jakarta, tapi sangat padat: jika Anda bisa mengambil massa Matahari kita, melipatgandakannya, dan kemudian menyusutkannya seukuran Jakarta, maka itulah kira-kira betapa padatnya bintang neutron. Satu meter kubik bintang neutron beratnya kurang dari 400 miliar ton. Semua kepadatan itu membuat gravitasi permukaan bintang neutron benar-benar sangat besar.



Sebagai alternatif, apa yang tersisa setelah supernova bisa menjadi sebuah lubang hitam. Lubang hitam juga merupakan benda misterius di alam semesta. Sebuah lubang hitam dapat memiliki sejumlah besar massa namun diameternya sangat kecil sehingga memiliki gravitasi yang cukup kuat untuk menarik apapun termasuk cahaya. Benda misterius ini dapat memperlambat waktu dan merobek tubuh Anda jika berada terlalu dekat dengannya. Sejauh ini, tidak ada yang bisa lepas dari tarikan lubang hitam saat mencapai cakrawala peristiwanya. Setiap material yang memasuki lubang hitam tidak akan pernah terlihat lagi. Jadi, itulah siklus kehidupan bintang di alam semesta. Lain kali ketika Anda sedang melihat taburan bintang-bintang di langit, ingatlah, beginilah cara mereka diciptakan dan bagaimana mereka akan mati.

(Sumber: https://www.infoastronomy.org/2017/06/mengenal-siklus-kehidupan-bintang.html)

Selasa, 30 Oktober 2018

Energi Gelap (Dark Energy) di Angkasa Sang Penyebab Kehancuran

(http://www.koran-jakarta.com/images/library/universeR3.jpg)

Dalam kosmologi, energi gelap adalah suatu bentuk hipotesis dari energi yang mengisi seluruh ruang dan memiliki tekanan negatif yang kuat. Menurut teori relativitas umum, efek dari adanya tekanan negatif secara kualitatif serupa dengan memiliki gaya pada skala besar yang bekerja secara berlawanan terhadap gravitasi. Menggunakan efek seperti itu sekarang merupakan cara yang sering dilakukan untuk menjelaskan pengamatan mengenai pengembangan alam semesta yang dipercepat dan juga adanya bagian besar dari massa yang hilang di alam semesta.

Dua bentuk energi gelap yang diusulkan adalah konstanta kosmologi, suatu energi yang kerapatannya tetap dan secara homogen mengisi ruang, dan quintessence, suatu medan dinamis yang kepadatan energinya dapat berubah dalam ruang dan waktu. Membedakan antara keduanya memerlukan pengukuran berketelitian tinggi dari pengembangan alam semesta untuk dapat mengerti bagaimana kecepatan pengembangan berubah terhadap waktu. Laju pengembangan ini bergantung pada parameter persamaan keadaan kosmologi. Mengukur persamaan keadaan dari energi gelap adalah salah satu usaha besar dalam kosmologi observasional.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_gelap)

Energi Gelap, sebuah keberadaan khusus yang terdengar damai namun memakan keabadian alam semesta secara perlahan lahan. Energi Gelap menyebabkan alam semesta perlahan lahan akan semakin menjauh satu sama lain. Di saat yang sama juga, Energi Gelap perlahan lahan akan menjadi semakin besar dan terus membesar.

Ketika sampai di titik dimana Energi Gelap sudah mendominasi seluruh materi termasuk Materi Gelap, maka alam semesta sudah menjadi sangat gelap. Galaksi galaksi yang perlahan kehilangan bintangnya menyebabkan Lubang Hitam yang sebagai pusatnya kehilangan sesuatu untuk "Dimakan". Akibatnya lubang hitam itu perlahan lahan akan melebur dan melepaskan kembali materi yang telah ditelannya dalam bentuk radiasi.

Bukan hanya itu, menjauhnya alam semesta juga menyebabkan suhu yang terus menerus menurun. Karena terjadi dalam waktu yang cukup lama, para bintang juga perlahan lahan mulai mati dan berubah menjadi bintang Kerdil Putih atau Kerdil Merah. Yang dimana mereka telah kehilangan sebagian besar energi yang dipancarkannya. Dalam tahap ini mereka sudah disebut sebagai "Bintang Mati".

Alam Semesta yang mulai kehilangan seluruh cahayanya perlahan lahan menjadi semakin gelap dan gelap, Energi Gelap terus menerus menelan seluruh alam semesta sampai seutuhnya. Menjadikannya hanya daerah gelap tanpa apapun. Dingin, gelap, dan kosong. Dalam sains, kehancuran alam semesta ini disebut sebagai "Heat Death".

Tapi tenang saja, kejadian itu masih akan berlangsung jutaan, bahkan miliaran tahun kedepan. Jadi kita bahkan tidak akan merasakan apapun saat itu. Tapi, apa yang akan terjadi setelahnya? Siapa yang tahu?

Keep curious guys, see you next post!

Senin, 29 Oktober 2018

Ada Tapi Tidak Ada, Materi Hitam (Dark Matter) Yang Misterius

(https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:1e0657_scale.jpg)
Materi gelap adalah materi yang tidak dapat dideteksi dari radiasi yang dipancarkan atau penyerapan radiasi yang datang ke materi tersebut, tetapi kehadirannya dapat dibuktikan dari efek gravitasi materi-materi yang tampak seperti bintang dan galaksi. Perkiraan tentang banyaknya materi di dalam alam semesta berdasarkan efek gravitasi selalu menunjukkan bahwa sebenarnya ada jauh lebih banyak materi daripada materi yang dapat diamati secara langsung. Terlebih lagi, adanya materi gelap dapat menyelesaikan banyak ketidakkonsistenan dalam teori dentuman dahsyat.

Sebagian besar massa di alam semesta dipercaya berada dalam bentuk ini. Menentukan sifat dari materi gelap juga dikenal sebagai masalah materi gelap atau masalah hilangnya massa, dan merupakan salah satu masalah penting dalam kosmologi modern.

Pertanyaan tentang adanya materi gelap mungkin tampak tidak relevan dengan keberadaan kita di bumi. Akan tetapi, ada atau tidaknya materi gelap ini dapat menentukan takdir terakhir dari alam semesta. Kita mengetahui bahwa sekarang alam semesta mengalami pengembangan karena cahaya dari benda langit yang jauh menunjukkan adanya pergeseran merah. Banyaknya materi biasa yang terlihat di alam semesta tidaklah cukup untuk membuat gravitasi menghentikan pengembangan, dan dengan demikian pengembangan akan berlanjut selamanya tanpa adanya materi gelap. Pada prinsipnya, jumlah materi gelap yang cukup di alam semesta dapat menyebabkan pengembangan alam semesta berhenti, atau kebalikannya (yang akhirnya membawa kita pada Big Crunch). Pada praktiknya, sekarang banyak anggapan bahwa gerakan-gerakan alam semesta didominasi oleh komponen lainnya, energi gelap.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Materi_gelap)

Intinya, Materi Gelap (Dark Matter) adalah sebuah materi (hal/sesuatu) yang tidak dapat dideteksi melalui radiasi, namun dapat dibuktikan keberadaannya dari gravitasi bintang bintang dan galaksi. Ini cukup unik karena membuktikan luar angkasa yang hampa dan kosong itu ternyata tidak benar benar kosong karena diisi oleh suatu materi. Itu artinya setiap kita melalui suatu daerah dengan medan gravitasi yang cukup besar, maka kita akan melalui sebuah Materi Gelap juga.

Dengan adanya hal ini, sesuatu seperti perjalanan luar angkasa akan menjadi lebih rumit. Terutama mengingat sesuatu ini juga memiliki sebuah "Energi" per kubik materinya. Star Wars, Star Trek, dan film film fiksi lainya akan dipertanyakan tentang logika kebenarannya. Dan akan di cap sebagai suatu angan angan yang tidak akan pernah dicapai. Bukan hanya itu, keberadaan UFO (Unidentified Flying Object) dan Alien juga semakin diragukan.

Berapa banyak kah materi gelap yang ada di alam semesta ini? Berapa banyak energi yang ada di dalamnya? Seberapa besar pengaruhnya terhadap perjalanan antariksa yang sudah diidam idamkan oleh peneliti jaman dulu? Tidak akan ada yang tahu.

Materi Gelap ini juga besar kaitannya dengan Energi Gelap yang akan di posting selanjutnya, jadi tetap nantikan dan kelanjutannya. Keep curious guys, see you next time!

Sabtu, 27 Oktober 2018

Dongeng Sains Tentang Lubang Cacing (Wormhole)

(source : https://www.space.com/20881-wormholes.html)
Dalam fisika dan fiksi, lubang cacing adalah jalan pintas melalui ruang dan waktu. Hingga sekarang masih belum diketahui apakah lubang cacing terbentuk secara alami. Jika lubang cacing benar ada, untuk membuat lubang cacing tetap terbuka, sejenis materi akan dibutuhkan. Jika tidak, lubang cacing akan hilang dengan sangat cepat setelah terbentuk. Jika digambarkan melalui bidang datar, seperti kertas yang dilipat, lubang cacing membengkokan bidang tersebut, sehingga kedua ujung akan saling bertemu (seperti pada gambar).

Istilah lubang cacing pertama kali digunakan oleh John Archibald Wheeler tahun 1957. Namun, pada tahun 1921, matematikawan Jerman Hermann Weyl telah mengusulkan teori lubang cacing.


Lubang Cacing juga sering disebut sebagai alat teleportasi, dimana kita akan mengabaikan ruang dan waktu di sekitar dan menempuh jarak yang tak terhingga jauhnya dalam hitungan detik. Namun teori tentang adanya lubang cacing sendiri juga masih diragukan karena adanya keseimbangan alam semesta. Bahkan jika lubang cacing itu sendiri ada, maka dia membutuhkan sebuah energi dan materi yang sangat besar untuk menjaganya agar tetap terbuka.

Lubang Cacing akan jadi sangat berguna untuk perjalanan luar angkasa yang begitu jauh. Untuk saat ini kecepatan tertinggi yang diketahui manusia adalah Kecepatan Cahaya (Speed of Light / SOL). Tapi, bahkan dengan kecepatan yang berkisar 300.000.0000 m/s atau 100.000 km/jam kita tetap tidak bisa mencapai galaksi terdekat kita, Andromeda, yang berjarak 2.537 juta tahun cahaya dari kita. Yang itu artinya butuh 2,537 tahun untuk kita sampai kesana dengan kecepatan cahaya ini. Namun, dengan adanya sebuah lubang cacing sebagai penghubung, jarak sebesar itu bisa ditempuh hanya dalam hitungan detik.

Gambar diatas hanyalah ilustrasi agar lebih mudah memahami tentang teori fenomena ajaib ini. Namun konsep sederhananya hampir mirip dengan pintu kemana saja milik Doraemon. Lubang Cacing juga sering dikaitkan keberadaannya dengan Lubang Hitam (Black Hole) dan Lubang Putih (White Hole).

Apakah lubang cacing benar benar ada, atau ini hanyalah teori dan angan angan para ilmuwan tentang apa yang terjadi di luar sana? Siapa yang tau... Keep curious guys, see you next post!